Gambar ilustrasi; Kobaran api neraka |
Takut Terbakar
Suara dentuman musik tempat hiburan malam terdengar kencang meski malam telah menjelang dinihari.
Para pengunjung berjingkrak-jingkrak seraya geleng-gelengkan kepala. Namun suasana itu tiba-tiba berubah drastis. Asap mengepul tebal dari sebuah ruangan belakang.
"Woyy... Ada kebakaran..!" Terdengar teriakan salah seorang pengunjung.
Para pengunjung tempat hiburan malam itu pun lari tunggang langgang untuk menyelamatkan diri.
Tak berselang lama, api begitu cepat membesar hingga meluluh-lantakkan ruangan yang pertama kali kebakaran.
Semua pengunjung panik. Lari berhamburan keluar dengan langkah sempoyongan. Mabuk.
Seorang wanita penghibur lari menyelamatkan diri keluar tempat hiburan malam dengan hanya mengenakan pakaian yang serba minim. Langkahnya pun tak beraturan karena pengaruh minuman beralkohol. Ia menuju ke sebuah kios kecil yang berjualan rokok. Kios itu dijaga oleh seorang nenek-nenek bersama cucunya. Nenek itu pun terlihat panik karena lokasi kebakaran dengan kiosnya tak seberapa jauh.
Suara sirine mobil pemadam kebakaran memecah keheningan menjelang dini hari. Seorang bocah, cucu dari nenek penjaga kios rokok itu terbangun karena mendengar gaduh dan ramai suara sirine. "Ada apa, Nek?" Tanya si cucu.
"Ada kebakaran, Nak... Ayo, bantu nenek membereskan barang-barang." Ajak sang nenek.
"Baik, Nek." Si cucu dengan sigap membantu neneknya membereskan barang dagangannya karena takut api kebakaran merembet ke pertokoan lain dan mengenai kiosnya.
Nenek dan cucu sibuk membereskan barang-barang, sesibuk para petugas pemadam kebakaran dalam menjinakkan si jago merah yang sedang mengamuk.
Seorang wanita penghibur yang lari menyelamatkan diri ke samping kios itu hanya berdiri dengan tubuh gemetar.
"Nek, kira-kira api kebakaran itu panas mana sih, sama api neraka?" Di tengah kesibukannya membereskan barang dagangan, si cucu bertanya pada neneknya.
"Tentu saja panas api neraka, Nak." Jawab sang nenek menjelaskan.
"Tapi,_kenapa orang-orang lebih takut dengan api kebakaran dari pada api neraka ya, Nek?" Seorang anak kecil yang masih lugu itu pun kembali bertanya pada sang nenek. Sang nenek hanya tersenyum mendengar pertanyaan lugu dari cucunya. Ia tak menjelaskan lebih jauh, karena ia tahu di samping kiosnya ada seorang wanita yang baru saja berlari menyelamatkan diri dari kobaran api di sebuah tempat hiburan malam itu.
Dengan muka merah bercucur air mata, seorang wanita yang lari menyelamatkan diri dari kebakaran tersebut memeluk nenek penjaga kios rokok beserta cucunya. "Terima kasih, Dik,_... Terima kasih, Nek...." Ucapnya dengan air mata yang mengalir deras atas penyesalan tentang kehidupan yang dijalaninya.
Ucapan lugu anak kecil yang berbicara dengan sang nenek yang ia dengarkan itu telah menyadarkannya.
Cerita di atas hanyalah kisah fiksi buah imajinasi si penulis saat minum kopi.
Mohon maaf apa bila ada yang tersinggung, karena memang bermaksud untuk menyinggung bagi yang tersinggung. hahahaha...
Mungkin karena api kebakaran lebih ganas ketimbang api neraka. :D
BalasHapusSebab itu ayo tobat biar api neraka nanti terasa sejuk.
iya ya simpel dan sederhana saja menghindari panasnya api neraka teh sebenernya mah ya
HapusSebenarnya memang simpel. Tapi masih banyak orang2 yang lebih suka masuk ke dalam api neraka. Wkwkwkkw
HapusKarena mereka suka api itu.. Hehe
HapusOia ijin follow blongnya, pak.
Terkadang sebagai manusia lupa akan panasnya api neraka, sebab itu banyak yang belum sadar bahwa sesungguhnya kebakaran itu sebagai pengingat saja. Hehe
BalasHapusYa, mungkin mereka belum sadar, atau bahkan memang sengaja ya? Haha..
HapusSemoga saja kita dijauhkan dari api neraka. Dan tentunya kita juga harus berusaha untuk tidak mendekati api neraka tersebut.
panasnya api di dunia pasti tak sebanding dengan panasnya api neraka, kebakaran bisa jadi sebagai peringatan pada manusia di dunia
BalasHapusmaknai sebagai peringatan atas kasih sayang Nya sebagai kesempatan untuk bertobat dan kembali ke jalan kebenaran
Semoga saja panas dan ganasnya api kebakaran dapat menyadarkan manusia bahwa api neraka itu jauh lebih panas dan lebih hebat dari api kebakaran terhebat sekalipun.
HapusDunia ini fana dan melenakan, banyak peringatan yang Allah tunjukkan pada pengembara di dunia fana,
Hapussemoga sll dlm penjagaanNya
bagus ini kisahnya menyadarkan, anak kecil yang lugu bisa menyadarkan seorang perempun penghibur di club malam.
BalasHapuskadang lupa akan panasnya api neraka, kebakaran merupakan peringatan buat manusia.
Semoga saja kisah fiksi di atas dapat diamBil hilangnya ya, mas.
Hapussepertinya sesaat setelah wanita itu mendengarceloteh sianak, langsung pulang dan sujud minta ampunan-NYA deh
BalasHapusMungkin saja begitu, mang. Dan tentunya dia nggak berani datang ke tempat hiburan malam serta bertaubat.
HapusWah ide bagus nih, nanti kalo ada cewek dari club saya mau ngomong juga ah "Panas mana coba korek ini sama api neraka?" kali aja dengar itu dia tobat peluk saya dan ngasi gratis, ngasi rokok maksudnya.. soalnya saya cuma punya korek hihii
BalasHapusLha.... Ini.... Kayaknya juga patut untuk saya coba juga.
HapusMaklum, rokok saya juga udah habis. Wkwkwkwk
Mmm..begitu rupanya..
BalasHapusTapi ada yang lebih panas lagi loh selain api neraka..??
Contohnya
1. Ketika pacar dibawa lari orang..
2. Ketika dompet sudah kosong pasti cepat panas..
3. Ketika pulsa internet tidak mencukupi pasti panas..
😂😂..
Saya tambahi satu lagi, mas.
HapusKetika malam minggu tiba, teman2 bawa gandengan dan mojok cipika1 cipiki, sementara jones cuma ngeliat sambil makan kerupuk. 😂😂😂
akhirnya si nenek dan anak kecil itu telah menyadarkan sang PLK hehe
BalasHapusYa, terkadang dari celotehan anak kecil, bisa menyadarkan seseorang untuk kembali ke jalan yg benar.
HapusSebuah hidayah bisa datang kapan saja dan dari mana saja.
Selalu terpesona dengan orang2 yang punya sense dengan bahasa...sorry sy mau komen judul blog ini....'lembar jejak aksara' ditambah tagline-nya 'inspirasi secangkir kopi' apa gak keren tu...., walaupun ini kunjungan pertama ke blog ini sy bs memutuskan adminnya pasti suka sastra....
BalasHapusHaha.. Judul 'Lembar jejak aksara' itu sebenarnya memang saya pilih untuk menyimpan goresan aksara yg terlahir dari imajinasi saya, mas.
HapusDan 'inspirasi secangkir kopi' itu memang biasanya saya kalau nulis selalu bertemakan secangkir kopi.
Emmmm.... Kalau soal suka sastra sih,... Ya begitulah. Hehehe..
Terima kasih sudah bersedia berkunjung ke blog saya.
Penyampaian materi tentang akhirat melalui cerita yang pemerannya adalah Wanita penghibur yang ada di Cafe tempat hiburan malam. Luar biasa
BalasHapuscerita yang bagus berisi nasehat, semoga kita semua selalu berada di jalan kebenaran
BalasHapusRenungan bersama, nyimak sambil mencerna tulisannya + kopi jahe..siip buat kang Djacka Artub
BalasHapusSoale api nerakanya cuma teori dan bayang2 aja belom depan mata. Makanya agak nyampahin gitu (aku nih) Yakali kalo uda depan mata kerasa ga enaknya yah pasti tobat2 kayak kebakaran.
BalasHapusWahhh.. Saya tersinggung nih.. :D
BalasHapus