Jejak Si Lesbi
Berawal dari sebuah penghianatan dari pasangan lesbinya, Tari mulai menemukan hikmah dan jati dirinya sebagai wanita yang seutuhnya. Tari ingin menjadi ibu dari anak-anaknya, dan menjadi istri yang sholehah bagi suaminya kelak. Tari ingin hidup normal sebagaimana wanita pada umumnya. Ia tak ingin selalu berkecimpung dalam dosa. Pengalaman kelam kehidupan masa lalu ia jadikan pelajaran dalam hidup. Hampir sepuluh tahun, Tari menjadi wanita lesbian. Bukan karena awal dari penghianatan kaum adam, tetapi Tari terjebak menjadi wanita lesbian hanya karena pergaulan. Pada awalnya, Tari adalah sesosok gadis normal yang suka main gitar. Dan dari kegemaran itu, Tari selalu membawa gitar disetiap liburan bersama teman-temannya.
Perjalanan waktu terus bergulir. Kehidupan pun turut larut dan mengalir. Setelah sekian lama saling kenal, Tari mulai merasa nyaman berteman dengan Sheyla. Hubungan pertemanan Tari dan Sheyla semakin akrab dan lambat laun mereka memiliki perasaan selayaknya rasa cinta terhadap lawan jenis. Hubungan kisah asmara antara dua insan sejenis itu pun terus berlanjut. Kasih sayang Sheyla yang tulus, membuat Tari terlena dan mengikuti semua kemauannya. Tak jarang, mereka pun pergi ke hotel dan melakukan hal yang tak patut untuk dilakukan. Tindakan yang sangat dibenci oleh agama. Cinta terlarang pun terjalin begitu dalam dan seakan maut pun tak dapat memisahkan mereka. Tari dan Syeila.
Selepas penghianatan Sheyla, Tari ingin memulai kisah hidupnya yang baru bersama Radit, seorang pemuda tampan penjaga toko buku. Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Tari kembali merenungi nasib dirinya.
~ Dapatkan kisah selengkapnya dalam buku 'Sajak Asmara', melalui pesan Whatsapp di 081230900360.
Untuk yang berada di wilayah kecamatan Bangilan - Tuban - Jawa Timur, bisa mendapatkan bukunya di toko 'Madinah', sebelah Selatan Bank BRI Bangilan.
- Penulis DJACKA ARTUB
- Penyunting SOESILO TOER
- Penerbit PATABA PRESS
- Cetakan Pertama November 2017
- Tebal Buku x 146 halaman 145 x 205 cm
- ISBN 978-602- 5604-00-3
- Harga Rp. 40.000 (Belum termasuk ongkos kirim)
Hmm... Begitulah manusia, tanpa pikir panjang demi napsu sekejap saja rela berbuat nista
BalasHapusPadahal nek di pikir, wedok karo wedok ki dadine opo?
Anak yo ora mungkin, klempoken susu iyo haha...
Yowes gitu ae kang, mugo bukune laris...
Aku arep tuku sik kalah karo butuan liyane, hehe...
Moga sukses brother...
Aamiin...
HapusMatur nuwun pandunganipun, dulur. Sekeping doa anda sangat berarti bagi kami. Haha
Semoga panjenengan tidak klempoken susu. 😂😂😂😂
Wahh buku baru
HapusSelamat
Boleh lhoo ikut mereview
Peluncurannya tepat dengan suasana yg lagi rame sial LGBT
Monggo, mbak, kalau mau mereview. Hehe
HapusCerita soal Lesbian itu sebenarnya sudah lama banget aku nulisnya. Itu dari kisah nyata seorang teman yg memang mantan seorang lesbian. Dia ingin kisahnya aku angkat dalam buku. Tapi sayang baru kesampaian sekarang.
wah kang ente bisa rilis buku asli dari karyamu sendiri. hebat bener. dulu pas di era mwb masih sering rutin rajing ngepost di blog tapi sekarang pas di blogger akhirnya bisa menerbitkan cerita di buku. nah semoga bukuny a laris manis dibeli ya.ac
BalasHapusAamiin...
HapusDulu di mwb juga sudah menerbitkan satu buku, Mas. Tapi kolaborasi. Kalau sekarang ini bersolo karir. Hahahha
Saya juga berterima kasih kepada sahabat2 mwb. Berkat kalian semua, saya bisa belajar bagaimana cara menulis yg baik.
Selalu di hati pokok'e. 😂😂😂
wow.. istimewa sekali bisa mampir ke blog nya penulis..
BalasHapusbagi napa bang bukunya..^^
Justru saya yg merasa bangga karena kedatangan tamu istimewa. Hehe
HapusMau bukunya ya? Silahkan ambil di Tuban, gih. 😂😂
dawet ental... hehe.. saya pasti beli klo ke daerah lamongan.. di samping WBL banyak yg beli.. manteppp...
HapusSaya yang asli Tuban saja, belum pernah merasakan dawet siwalan. Padahal Tuban tempatnya siwalan. Hahaha
HapusKeren nih, Mas. Di penghujung tahun bisa pecah telor, mengeluarkan buku.. Semoga bagi yang baca juga bisa tertular semangatnya untuk terus berkarya..
BalasHapusHehe.. Iya, Mas, Alhamdulillah akhirnya di penghujung tahun ini saya bisa memecahkan telor juga. Mudah-mudahan kedepannya lebih bersemangat lagi untuk mengeluarkan buku-buku baru. Hehe
HapusTopiknya berani bngt ya bang,, salut dan sadis , kisah nyata kah?
BalasHapusHehe... Iya, mas, cerita di atas sebenarnya memang saya angkat dari kisah nyata. Dua tahun yang lalu ada seorang teman mantan lesbian yang meminta saya untuk mengangkat kisahnya dalam sebuah buku. Namun baru kesampaian sekarang saya membukukan kisahnya.
HapusCerita cintanya itu lo, kok mirip dengan teman sekerja saya dulu. Ya begitulah, cinta itu penuh misteri dan lika-liku. Nyangkut sana-sini, baru deh mana yang pasti.
BalasHapusYa, Cinta memang rumit, kang. Terkadang harus nyangkut tiang listrik, tiang jemuran, baru dech dapat menemukan cinta yg sesungguhnya. Hehe
Hapuskadang mereka yg LBGT apalagi utk lesbiannya agak sulit insaf, suka tergoda lagi. sy punya saudara beginian lah, suliit kayaknya mereka.
BalasHapuswaah bang dzaka tarub sdh rilis buku? mantep lah, sukses trus.. bisa pesan online nih?
Hingar bingar dan kemewahan dunia memang menjadi selalu faktor seseorang terjebak dalam kelam. Dan para pelaku LGBT itu kebanyakan selalu menyukai hingar bingar itu. Makanya mereka akan sulit insaf karena takut kehilangan kemewahan dunia.
HapusHehe.. Iya, mbak, untuk pesan online, bisa. Bisa melalui saya (no. WA di atas), atau juga bisa dipesan di toko buku BERDIKARIBOOK.
Kadang gitu ya kehidupan ini harus disakiti dulu baru sadar diri, tapi ada juga yang kian terpuruk dan hancur setelah dikhianati, aku sdh cek iya bisa dapat dua buku utk sampai kealamatku, nasib orang yang tinggal di ujung berung sll mahal di ongkos .. sukses untuk bukunya selamat buat penulisnya
BalasHapusAamiin...
HapusTerkadang hidup memang seperti sebuah sinetron. Penuh drama dan likuliku.
Kalau pesan di berdikaribook, mungkin bisa lebih ringan di ongkos. Coba aja tanya di situ. Hehe
Entah apa yang ada dipikiran mereka yang jalin hubungan sesama jenis, semoga semakin banyak gay&lesbian yang kembali ke jalur yang benar sesuai hakikatnya
BalasHapusSaya sendiri juga ndam tahu, apa yang ada di pikiran mereka, Kang. Kok ndak ada rasa risih ketika mereka berhubungan sesama jenis. Hehe
HapusYa, semoga saja mereka (Gay & Lesbian), banyak yg mendapat hidayah dan memulai hidup secara normal.
Apa pun isinya ceritanya ...mau jeruk makan jeruk...atau aple makan aple yang terpenting sukses buat karyanye yee!! Bang Jack nyooaaahh!!! 👍🏿👍🏿👍🏿
BalasHapusAamiin...
HapusIye, bang, makasih atas doanye ye... 😂😂😂
Bagi dong bukunya... kayaknya menarik dibaca.
BalasHapusSini, kang, datang ke Tuban. Hehe
HapusSelamat dan sukses untuk bukunya
BalasHapus(PS: jejak yang versi WP tak update lagikah?)
Aamiin...
BalasHapusMakasih, ya.
Jejak yg versi WP gak sempat update lagi. Lagian dulu jejak di WP itu cuma blog pelarian. Hehehe