Merebah pada tikar yang tergelar
Kilau rembulan menerangi senyap malam.
Terhias binar beribu bintang yang gemilang
Mewarnai kelakar canda tawa yang riang.
Ayah ...
Kelakarmu, candamu, aku rindu.
Dongeng jenakamu yang membuatku terkekeh riuh
Hingga sesekali kau peluk tubuh mungilku waktu itu.
Ayah ...
Kini aku telah dewasa.
Aku tak lagi rebahan pada tikar yang tergelar di tanah.
Remang malam yang berhias cahaya rembulan
Telah terganti hingar bingar dan cahaya yang benderang.
Ayah ...
Kini engkau telah tinggal pada himpit tanah yang merah
Gelap, tanpa secercah pun cahaya bintang.
Di penghujung malam ini, 'Ku lafalkan de-do'a pada yang kuasa
Semoga engkau di sana mendapat cahaya yang terang.
Aamiin...
Surabaya, 19/11/2015
Andika Sharma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar